Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2


Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh Calon Guru Penggerak (CGP) pada pendidikan guru penggerak. Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan yang wajib dilakukan oleh para CGP. Pada bagian ini, sebagai CGP saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional, dengan model refleksi 4F (Fact, Feeling, Findings, Future) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

  • FACT (PERISTIWA)

Setelah melewati paket modul 2.1 tentang tentang pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid hingga tanggal 3 Agustus 2023, selanjutnya saya mengikuti pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional yang dijadwalkan dari tanggal 4 - 19 Agustus 2023 melalui LMS Pendidikan Guru Penggerak. 

Pembelajaran modul 2.2 ini seperti biasa sesuai alur MERDEKA, yakni dimulai dari tahap aktivitas Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. 

Pada tanggal 4 Agustus 2023, saya mulai mempelajari modul 2.2 secara mandiri 

Mulai Dari Diri
Adapun Tujuan Pembelajaran Khususnya adalah CGP merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dirinya maupun murid.
 
Dalam materi ini ada motivasi dari bunda Itje Chodidjah yang menjadi sumber inspirasi bagi saya bahwa :
“Sebagai seorang pendidik, jadilah seperti air. Teguh pendiriannya namun juga siap untuk menyesuaikan diri dalam menjalani proses belajar” 

Eksplorasi Konsep

Pada sesi eksplorasi konsep yang dilaksanakan dengan jeda waktu antara 7-8 Agustus 2023. Pada eksplorasi konsep ini mempunyai tujuan pembelajaran khusus yang terurai seperti di bawah ini.

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP dapat menjelaskan urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.
  2. CGP dapat menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  3. CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).
  4. CGP dapat menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.

Dalam eksplorasi konsep ini kami dihadapkan pada 5 kasus yang kami diskusikan dalam forum yang bisa diberi komentar oleh CGP lain. Lima kasus tersebut berkaitan dengan pengembangan kompetensi sosial emosional yaitu kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Ruang kolaborasi

Pada ruang kolaborasi yang dimulai tanggal 9 Agustus 2023 ini kami berkolaborasi dengan teman - teman CGP lain. Sebelum kami mendemonstrasikan pemahaman tentang implementasi 5 kompetensi sosial dan emosional di kelas dan sekolah seperti apa yang menjadi tujuan khusus pada sesi ini, ada kegiatan pendampingan oleh bunda fasilitator kita yaitu Ibu Rofika
 
Dalam kegiatan ruang kolaborasi ini, kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk membuat ide implementasi pembelajaran sosial dan emosional untuk murid, serta  ide penguatan kompetensi sosial dan emosional untuk rekan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah bersama rekan CGP angkatan 8.
 
Kebetulan saat itu, saya sekelompok dengan Ibu Rosa Safurah M, S.Pd dan Ibu Sriatin, S.Pd, Setelah berdiskusi, kemudian kami mempresentasikan hasil diskusi berdasarkan konsep-konsep inti dalam modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional. 
 
Dari tugas diskusi ruang kolaborasi tersebut, saya dokumentasikan yang dapat dinikmati di link berikut ini Ruang Kolaborasi Modul 2.2
 
Pada tanggal 10 Agustus 2023, kelompok saya diberi kesempatan ketiga oleh Ibu Rofika, S.Pd.SD selaku fasilitator untuk mempresentasikan hasil diskusi ruang kolaborasi. 
 
Dari hasil presentasi tersebut, kelompok saya mendapat apresiasi dari rekan-rekan CGP angkatan 8 kelas 08.20 BBGP_JATIM. 
Tiada hal yang sempurna dari tugas yang kami kerjakan, tentu saran dan masukkan dari rekan-rekan CGP lain, juga sangat membantu kelompok kami menyempurnakan tugas ide implementasi pembelajaran sosial dan emosional untuk murid, serta  ide penguatan kompetensi sosial dan emosional untuk rekan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah pada ruang kolaborasi. 
 
Dari seluruh rangkaian kegiatan modul 2.2 ini, momen yang paling penting dalam proses pembelajaran modul 2.2 adalah saya dapat memahami konsep pembelajaran sosial dan emosional dengan mengembangkan lima kompetensi sosial emosional sesuai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang berpihak pada murid. 
 
Harapannya menambah wawasan saya, dalam mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang dapat dilakukan melalui pengajaran eksplisit, integrasi dalam pembelajaran, atau penguatan iklim kelas dan budaya sekolah, diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis (well being) murid, sehingga murid dapat membuat keputusan yang memberikan kontribusi bermakna dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, lingkungannya, hingga dunia. 
 
Selain itu, dampak bagi sekolah dan PTK adalah terciptanya suasana yang menghadirkan keterbukaan, keterlibatan, koneksi, dan tujuan yang berdampak pada murid.
 
Berikut ini dokumentasi selama kami melaksanakan sesi ruang kolaborasi 
 
          Gambar 1 Kegiatan Ruang Kolaborasi Pertama Via Google Meet
         (sumber : dokumentasi pribadi)


Gambar 2 Kegiatan Ruang Kolaborasi kedua Via Google Meet
(sumber : dokumentasi pribadi)
 
Demonstrasi Kontekstual
Pada sesi ini yang dimulai tanggal 11 Agustus 2023 dengan due date tanggal 14 Agustus 2023 diharapkan CGP dapat mendemonstrasikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran Kompetensi Sosial dan Emosional dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  
Untuk tugas ini saya dokumentasikan dengan apliaksi flipbook dengan hasil seperti berikut ini Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 2.2 
 
Elaborasi Pemahaman
Pada Elaborasi Pemahaman adalah sesi dimana CGP lebih mendalami lagi materi - materi yang didapat dan semua yang sudah dipraktekkan bersama instruktur Ibu Wahyu Ekawati. 
Sesi ini dilaksanakan pada hari : Selasa tanggal : 15 Agustus 2023
Pukul : 13.00 s.d 14.30.
Berikut ini dokumentasi selama kami melaksanakan sesi Elaborasi Pemahaman

 
   Gambar 1 Kegiatan Elaborasi Pemahaman Via Google Meet
         (sumber : dokumentasi pribadi)
 
Koneksi Antar Materi
Dalam koneksi antar materi CGP diharapkan mampu merefleksikan pengetahuan sebelum, selama dan sesudah mempelajari modul ini.
Dokumentasi dari sesi ini saya tulis di blog saya juga yaitu :
 
 
 
  • FEELING (PERASAAN)

Selama mempelajari modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional ini, saya merasa senang sebab membuka wawasan dan pemikiran yang semakin tajam dalam upaya menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada murid. 

Namun, ada juga rasa khawatir tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu berkaitan dengan sederet tugas sebagai pendidik yang harus diselesaikan bersamaan, yakni persiapan pembuatan soal untuk pekan sumatif pertama, pembuatan modul ajar dan pembuatan soal yang bertipe HOTS sebagai tugas dari sekolah penggerak. 

Tentu semua terasa bercampur aduk, serta tetap berusaha memanajemen waktu dengan baik dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas modul 2.2 tentang pembelajaran sosial dan emosional dalam Program Guru Penggerak ini. 

Dari pembelajaran modul 2.2 ini, saya merasa ada kaitan antara paket modul 1, modul 2.1, dan modul 2.2, yakni pembelajaran sosial dan emosional ini merupakan pembelajaran yang menciptakan pengalaman belajar untuk melatih dan menumbuhkan berbagai kompetensi sosial emosional di sekolah sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara. 

Dalam mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional, seorang guru penggerak harus mampu melaksanakan nilai dan peran guru penggerak yang diwujudkan dalam visi berpihak pada murid dan menciptakan budaya positif di kelas/sekolahnya, sehingga dapat memfasilitasi kebutuhan belajar murid agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, iklim satuan pendidikan menjadi aman, menghargai keragaman, dan inklusif. 

Ketika saya semakin mendalami materi pada modul 2.2 ini, terutama pada aktivitas ruang kolaborasi, saat momen itu terjadi saya merasa banyak hal yang perlu saya perbaiki dalam hal memfasilitasi murid untuk belajar, serta memberikan penguatan iklim kelas dan budaya sekolah. 

Dalam hal ini, saya mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran sosial dan emosional misalnya roda emosi, instrumen musik/ice breaking, dan perangkat lain yang mendukung implementasi pembelajaran sosial dan emosional. 

Dari momen tersebut, saya merasa tergerak untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran saya sebagai guru ke depannya, serta mengimplementasikan rencana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional sebagai rancangan aksi nyata. 

Di sisi lain, saya juga merasa tercerahkan dan termotivasi untuk memahami dan mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional dalam menjalankan tugas sebagai pendidik di masa kini agar mampu menjalankan peran sebagai guru penggerak sekaligus agen perubahan pembelajaran. 

Selain itu, pada aktivitas modul 2.2 ini, saya merasa sangat antusias, sebab materi ini sangat bermanfaat dan membantu saya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional sebagai upaya memerdekakan murid.


  • FINDINGS (PEMBELAJARAN)

Dari pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional ini, saya mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik. 

Sebagai seorang calon guru penggerak saya harus dapat mengembangkan pembelajaran sosial emosional sebagai wujud empati pada murid agar tercipta pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan kompetensi sosial emosional. 

Sebelum saya mempelajari modul 2.2 ini, saya berpikir bahwa pembelajaran yang saya lakukan sudah tepat. Namun ternyata pandangan tersebut keliru, dimana sebagai guru harus dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis (well being) murid sebagai landasan awal dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Dari pembelajaran modul 2.2 ini, saya merefleksi diri dan berlatih untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional. 

Selain itu, pada aktivitas modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional ini, saya memahami bahwa untuk mewujudkan kesejahteraan psikologis (well being) murid, kita sebagai guru harus dapat bersikap reflektif dan kritis terhadap kesejahteraan psikologis (well being)  murid, agar tercipta suasana dan proses pembelajaran yang menghadirkan keterbukaan, keterlibatan, koneksi, dan tujuan yang berdampak pada murid.

FUTURE (PENERAPAN)

Dari pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional ini, saya termotivasi untuk menjadi bagian dari perubahan dan mencoba mulai dari diri sendiri untuk melakukan hal terbaik dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional. Pada aktivitas pembelajaran modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional ini, saya termotivasi untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam rangka merancang pembelajaran berdiferensiasi yang mengintegrasikan kompetensi sosial emosional.

SEMOGA BERMANFAAT

Semoga kita senantiasa "Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan'. “Tergerak untuk melakukan perubahan. Bergerak tidak boleh pasif, harus selalu melakukan perubahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Negara Pendiri ASEAN

Kumpulan Soal Matematika Kelas 6 Kurikulum Merdeka Terbaru

DOKUMEN REFLEKSI TINDAK LANJUT PILIHAN BELAJAR PMM