KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Koneksi Antar Materi - Modul 2.2

 
 
 
 
Tujuan Pembelajaran Khusus 
CGP melakukan refleksi pengetahuan sebelum, selama, dan sesudah mempelajari modul ini
 
Adapun pertanyaan pemantik untuk Sesi Pembelajaran 6 adalah:
    • Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?
    • Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya
Kali ini,kita akan merumuskan kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dijalani  dalam   modul ini dengan tetap mengkaitkan dengan modul-modul sebelumnya
 
Kemudian kita akan menjawab pertanyaan di bawah ini dengan menyelami pengalaman dan  pemahaman hingga tahap ini.
  1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa …… sehingga…..Setelah mempelajari modul ini, ternyata ………….
  2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
  3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:
    • bagi murid-murid:
    • bagi rekan sejawat:

Apa perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?

Guru yang memiliki kompetensi sosial dan emosional yang baik akan cenderung lebih efektif dan nyaman ketika berada di dalam kelas sehingga membawa dampak positif bagi lingkungan belajar terhadap siswa
 
Sehingga pembelajaran sosial dan emosional sangat dibutuhkan oleh seorang pendidik karena berhubungan dengan tugas  sehari-hari menghadapi murid dengan beragam karakter yang terbentuk dari lingkungannya maupun terbentuk dari kodrat lahirnya

Peran seorang pendidik dalam kompetensi sosial dan emosional yang baik akan cenderung tenang dalam pengambilan keputusan berdasarkan mindfullnes agar kolaborasi antar warga sekolah menjadi lebih baik dan positif, sehingga tercipta linkungan belajar yang kondusif membuat nyaman semua pihak baik itu guru, tenga pendidik, kepala sekolah dan tentunya murid-murid kita.
 
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah maksud dari Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) itu sendiri ?
 
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak  di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:
  • Memahami, menghayati, dan  mengelola emosi  (kesadaran diri)
  • Menetapkan dan mencapai tujuan positif  (pengelolaan diri)
  • Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  • Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
  • Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Terciptanya lingkungan belajar yang tepat serta koordinasi yang baik antar warga sekolah untuk meningkatkan pembelajaran akadenik, sosial dan emosional semua murid.
 
Kerjasama sekolah-keluarga-dan komunitas sekolah untuk membentuk lingkungan belajar yang berkolaborasi dan rasa saling percaya agar tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga menciptakan suasana yang harmonis.

Ketika hubungan atau relasi tercipta dengan baik antar warga sekolah dan orangtua maka lingkungan belajar akan berjalan dengan baik pula. 
 

5 Kerangka Kompetensi Sosial Emosional (CASEL)

Kesadaran Diri:

Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Contohnya:
  • Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial
  • Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya
  • Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri
  • Menunjukkan integritas dan kejujuran
  • Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai
  • Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias
  • Memupuk efikasi diri
  • Memiliki pola pikir bertumbuh
  • Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup

Manajemen Diri: 

Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
Contohnya:
  • Mengelola emosi diri
  • Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres
  • Menunjukkan disiplin dan motivasi diri
  • Merancang tujuan pribadi dan bersama
  • Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir
  • Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif
  • Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok

Kesadaran Sosial:

Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.
Contohnya:
  • Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain
  • Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain
  • Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih
  • Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain
  • Memahami dan mengekspresikan rasa syukur
  • Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan norma-norma yang menunjukkan ketidakadilan

Keterampilan Berelasi:

Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
Contohnya:
  • Berkomunikasi dengan efektif
  • Mengembangkan relasi/hubungan positif
  • Memperlihatkan kompetensi kebudayaan
  • Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif
  • Dapat melawan tekanan sosial yang negatif
  • Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok
  • Mencari dan menawarkan bantuan apabila membutuhkan
  • Turut membela hak-hak orang lain

Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab:

Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.
Contohnya:
  • Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran
  • Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial
  • Berlatih membuat keputusan beralasan/masuk akal, setelah menganalisis informasi, data, dan fakta
  • Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya
  • Menyadari bahwa keterampilan berpikir kritis sangat berguna baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
  • Merefleksikan peran seseorang dalam memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas
  • Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang, hubungan interpersonal, komunitas, dan kelembagaan

 

Kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya.

 Keterkaitan KSE dengan modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara
Pembelajaran Sosial dan Emosional sesuai dengan Filosofi KHD adalah guru harus dapat menciptakan well-being dalam pendidikan di sekolah sehingga tercipta kondisi yang aman, nyaman, sehat, dan bahagia bagi murid. Hal ini sejalan dengan pemikiran KHD bahwa pendidikan harus menuntun anak mencapai kodrat agar mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya

Keterkaitan KSE dengan modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

Pembelajaran Sosial dan Emosional bahwa guru harus dapat menumbuhkan nilai dan peran guru dalam pengelolaan emosi murid sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak kepada murid. Hal ini sesuai dengan Nilai Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak kepada murid. Selain itu juga Guru harus memiliki peran yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepimpinan murid

Keterkaitan KSE dengan modul 1.3 Visi Guru Penggerak

Dalam pelaksanaan Pembelajaran Sosial dan Emosional,guru harus melakukannya dalam rangka  mewujudkan visi yang sudah dibuat dengan berkolaborasi bersama pihak sekolah yang kesemuanya diharapkan dapat mewujudkan  Profil Pelajar Pancasila.

Keterkaitan KSE dengan modul 1.4 Budaya Positif

Pembelajaran Sosial dan Emosional, guru harus dapat memahami emosi masing-masing murid agar dapat mengontrol diri dan dapat menerapkan budaya positif yang baik di sekolah.

 Keterkaitan dengan modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Belajar Murid

Pembelajaran Sosial dan Emosional, guru harus dapat mengidentifikasi emosi dan perasaan masing-masing murid sehingga guru dapat menerapkan pembelajaran diferensiasi di kelas sesuai kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.

Sebagai faktor pendukung dalam menunjang keberhasilan pembelajaran yang berdiferensiasi maka dibutuhkan kompetensi sosial emosional dengan kesadaran penuh mindfullness yang baik agar kegiatan pembelajaran tersebut dapat berjalan dan memenuhi kebutuhan murid, yang menyenangkan merdeka belajar bagi anak (well-being).

Pemahaman dan Pengalaman (REFLEKSI)

  1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa Perkembangan Sosial Emosional ini tidak terlalu berpengaruh pada pembelajaran, sehingga saat menyusun skenario pembelajaran saya hanya sekedar memunculkannya tanpa memperdalam penerapannya Setelah mempelajari modul ini, ternyata PSE ini sangat dibutuhkan oleh setiap warga sekolah dan lingkungannya. Tentunya dimulai dengan diri saya sendiri, karena pembelajaran dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat tercipta 5 KSE 
     
  2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah
    • 5 Kompetensi Sosial Emosional
    • Kesadaran Penuh (Mindfulness)
    • Kesejahteraan Psikologis (Well Being)

  3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah:
  • Bagi murid-murid: 
  • Membuat roda emosi, atau emoticon yang mencerminkan dirinya disaat pembelajaran dimulai, mengajak siswa untuk berlatih teknik STOP, menerapkan PSE disetiap kegiatan pembelajaran
  • Memberikan kesempatan kepada murid untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksi kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan responsif dengan perkembangan budaya serta mengintegrasikan kompetensi sosial dan emosional ke dalam konten kehidupan sehari - hari
  •  Bagi rekan sejawat: 
    • Berkolaborasi untuk menerapkan PSE dikelas
    • Belajar dan menjadi teladan (memodelkan),

 
 

 Demikian tugas koneksi antar materi pada modul 2.2. Semoga Bermanfaat

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi Matematika Bab 1 Bilangan Pecahan

DOKUMEN REFLEKSI TINDAK LANJUT PILIHAN BELAJAR PMM

Lima Negara Pendiri ASEAN