ESAY GURU PENGGERAK

 

1. Apa Yang Memotivasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Ketika mendapatkan informasi tentang program guru penggerak, saya merasa penasaran dan tertarik untuk mengikuti program guru penggerak ini karena pada dasarnya saya menyukai hal – hal yang baru untuk mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi peserta didik  selama proses belajar mengajar.  Selama ini saya bergabung dengan WA grup guru – guru  dari berbagai daerah di Indonesia dan di dalam grup tersebut sering di publikasikan kegiatan – kegitan mereka yang semakin menantang saya untuk mengasah diri salah satunya dengan mengikuti program guru penggerak. Banyak sekali keinginan untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut akan membawa dampak positif bagi saya ataupun lembaga sekolah yang menaungi saya dalam mendidik peserta didik. Selain untuk mengembangkan diri  motivasi saya yang kedua adalah bahwa saya ingin berperan aktif dalam mewujudkan cita - cita bangsa untuk ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini diperlukan agen - agen pendidikan atau guru - guru professional yang siap melakukan perubahan dalam pembelajaran sehingga bisa mewujudkan masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif, Bergotong Royong dan Berkebhinekaan Global. tentunya pengalaman ini saya ingin berbagi dan menginisisasi bagaimana menjadi guru yang baik dan professional tidak untuk diri saya sendiri tetapi bisa buat teman sejawat, teman gugus, teman sesama guru seluruh indonesia agar benar- benar menjadi guru yang professional

 

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung peran sebagai Guru Penggerak adalah saya merupakan pribadi  yang senang belajar tentang sesuatu hal yang baru dan mudah bergaul dengan teman baru.

Saya juga pribadi yang selalu berusaha untuk terus mencari ilmu yang bisa bermanfaat dan bagi saya maupun orang lain  yaitu untuk peserta didik dan teman sejawat

Sebagai contoh :

·         Saya termasuk anggota IGI Surabaya, yang didalam komunitas IGI ini seringkali diinformasikan berbagai macam pelatihan, dan penyelenggara pelatihan tidak hanya dari IGI Surabaya tapi juga dari IGI daerah lain misalnya pelatihan tentang pembuatan media pembelajaran interaktif, tentang proyek P5 dan lain lain. Dan pelatihan – pelatihan tersebut sebagai modal untuk mengembangkan kemampuan saya

·         Saya merupakan lulusan sarjana Matematika dari ITS Surabaya yang notabene bukan jurusan kependidikan tapi saya melanjutkanproses pendidikan saya  dengan mengambil program AKTA IV di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Setelah lulus sarjana saya berkesempatan untuk mengajar di tingkat satuan pendidikan SD yaitu di SD Ta’miriyah Surabaya  sejak tahun 2001. Ada perbedaan antara teori yang saya pelajari dibangku perkuliahan dengan yang ada di lapangan. .Tapi semua itu tidak mematahkan semangat saya  untuk terus  belajar kembali mengenai bagaimana cara mengajar yang baik di tingkat SD. Akhirnya saya banyak belajar tentang materi-materi pembelajaran untuk siswa SD, strategi pembelajaran maupun model pembelajaran yang dapat digunakan untuk siswa SD melalui media cetak/buku maupun digital,

·         Dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun yaitu tahun 2019 – 2021, saya pernah menjabat sebagai kaur kurikulum. Pada awal saya menjabat sebagai kaur kurikulum adalah awal Indonesia mengumumkan era pandemi dimana teknik kegiatan belajar mengajar mengalami perubahan yang sangat signifikan (dari teknik luring beralih ke teknik daring) sehingga saya selaku penanggung jawab kegiatan belajar mengajar harus mengikuti perubahan tersebut dengan cara mencri informasi dari teman – teman yang mengajar di sekolah lain tentang teknik apa yang dipakai saat masa daring, Mencari informasi – informasi baru baik dari sekolah lain yang ada di sekitar SD Ta’miriyah maupun dari sekolah – sekolah lain di luar Surabaya karena alhamdulillah saya bergabung di grup WA guru – guru yang berasal dari sekolah -sekolah yang tersebar di Indonesia.

Dengan demikian saya berusaha dengan mantap mencoba untuk mendaftar sebagai guru penggerak agar saya dapat memberikan yang terbaik untuk diri saya sendiri, peserta didik dan sekolah yang menaungi saya agar jauh menjadi lebih baik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain

 

 

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)

Setelah masa pandemi  selama kurang lebih 2 tahun, membuat siswa mengalami apa yang dinamakan Learning Loss. Ketika pembelajaran Luring atau tatap muka banyak sekali yang harus dibenahi salah satunya adalah keaktifan siswa dalam pembelajaran. Untuk menarik siswa dalam pembelajaran ini, saya berusaha untuk mencari berbagai informaasi tentang pembuatan media interaktif dengan mengikuti pelatihan maupun belajar melalui media youtube juga media social lainnya seperti tik tok dan Instagram. Dan agar ilmu yang saya dapatkan itu tidak hanya dimanfaatkan oleh peserta didik kelas saya saja, maka saya mengusulkan untuk diadakan kegiatan KKG. Dalam kegiatan KKG ini yang dijadwalkan oleh pihak sekolah tiap bulan pada minggu ke- 2 dan ke – 4. Salah satu kegiatan KKG ini adalah bagaimana pembuatan media ajar yang interaktif sehinggan membuat siswa selalu antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Dan kegiatan KKG ini melibatkan semua guru baik guru kelas, guru mata pelajaran maupun guru mengaji. Disamping itu juga melalui kegiatan KKG ini, ada berbagi ilmu baru antar guru yang semuanya itu kita kembalikan demi kemajuan pembelajaran siswa. Selain waktu acara KKG ( yang terkadang tidak bisa terlaksana sesuai dengan jadwal karena berbenturan dengan kegiatan sekolah lainnya) saya sering melakukan bimbingan secara personal di sela – sela jam kosong kita.

Untuk memperlancar pembelajaran di kelas saya membuat Video Pembelajaran yang menarik bagi siswa yang diupload melalui Channel Youtube. Dengan mengupload video - video pembelajaran akan memberikan dampak belajar pada siswa, siswa akan lebih mudah memahami karena ketika anak ketinggalan materi pembelajaran bisa memutar ulang video pembelajaran yang sudah saya upload di chanel youtube saya yaitu  https://www.youtube.com/channel/UCc-TiwTDPbheaz9YEw_DN3w

 

Masih terkait dengan Learning Loss yang dialami siswa yaitu tentang Pendidikan karakter siswa, saya mengusulkan dibuatkan buku KOBINSI yaitu buku pemantauan karakter siswa dan juga sebagai penghubung antara pihak sekolah dan orang tua dan alhamdulillah buku KOBINSI ini sudah mulai tayang per tanggal 26 September 2022 nanti. Dalam buku KOBINSI itu berisikan tentang kejadian – kejadian khusus yang dialami siswa yang berisikan catatan – catatan dari guru BP atau guru kelas atau guru mata pelajaran yang harus diketahui orang tua/wali murid. Buku ini juga berisikan tentang catatan kegiatan siswa selama di rumah terutama tentang ibadah sholat dan mengaji dari siswa.

 

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!

Setiap tahun baru Muharram TP Ta’miriyah selalu mengadakan kegitan peringatan tahun baru Islam ini yang jatuh pada hari Sabtu , 30 Jui 2022. Kegiatan tahun baru ini yaitu adanya bazar siswa yang diikuti oleh siswa kelas 5, 6 SD Ta’miriyah, jenjang SMP Ta’miriyah dan jenjang SMA Ta’miriyah. Pada saat itu saya harus berkolaborasi dengan siswa dan orang tua/ wali murid. Pertama kali yang saya lakukan adalah mengajak siswa berdiskusi untuk menentukan jenis makanan yang kita jual. Saya juga membuka peluang untuk orang tua / wali murid berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dan akhirnya diputuskan ada beberapa jenis makanan dan minuman , dan itu semua berasal dari partisipsi siswa dan orang tua/wali murid. Alhamdulillah acara bazar saat itu sukses.

 

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Kesulitan yang saya hadapi saat kegiatan bazar tersebut adalah pada saat penyampaian Kerjasama dengan orang tua/ wali murid perihal jenis makanan dan minuman untuk mengisi stand bazar tersebut. Itu semua dikarenakan ada rasa sungkan dari saya untuk minta bantuan tersebut. Akhirnya melalui salah satu orang tua wali murid yang kebetulan dekat dengan saya (karena sama – sama guru TP Ta’miriyah walaupun dari jenjang lain) saya menyampaikn keinginan saya ke beliau dan akhirnya melalui grup WA orang tua keinginan saya inipun tersampaikan. Dan Alhamdulillah semua modal dari orang tua / wali murid ( walaupun dari pihak sekolah juga memberi kita modal untuk jualan) bahkan ada yang menawari untuk menghias stand bazar kita. Kendala lain yang saya hadapi adalah membagi tugas ke siswa untuk menjaga stand bazar ( siswa benar – benar merasakan kegiatan jual beli saat ini dimana mereka dituntut untuk terampil mengemas barang dagangan, mempromosikan dan terutama keterampilan berhitung. Saat itu saya hanya sebagai pengawas saja jika ada sesuatu yang dibutuhkan siswa.

Penolakan atau kegagalan yang terjadi saat itu adalah Ketika 2 hari menjelang hari H ada salah satu orang tua wali murid yang semula bersedia berpartisipasi tiba – tiba membatalkannya karena ada keperluan / kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan pada hari H itu.

 

Respon saya saat itu awalnya agak panik tapi akhirnya mencoba berpikir ulang dan membuat rencana atau bahan lainnya untuk mengisi stand tersebut

Akirnya saya informasikankan di WA grup orang tua / wali murid yang menyatakan ada satu jenis makanan yang berkurang dan Alhamdulillah ada menu baru yang ditawarkan orang tua.

Jadi intinya keberhasilan kerja sama dengan orang lain adalah komunikasi. Segala sesuatu yang kita hadapi baik yang bersifat positif maupun negative kalau kita komunikasikan dengan patner kita, akan berakhir dengan baik

 

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama?

 

Komitmen yang harus kita upayakan agar dapat berkerjasama dengan baik dengan berbagai pihak yaitu:

Yang pertama kita harus berdiskusi dulu dengan siswa kita  agar menu yang akan kita sediakan bisa laris terjual dengan memberikan gambaran situasi di lapangan maupun kondisi cuaca saat itu juga menyampaikan menu apa saja yang sudah diambil oleh peserta bazar lainnya.

Yang kedua kita juga berdiskusi dengan orang tua sebagai patner kita nanti dalam mendukung kesuksesan acara tersebut, mengingat acara tersebut dihadiri selain siswa juga dihadiri oleh orang tua/wali murid dan keluarga dari jenjang TK sampai SMA. Kami selalu berkoordinasi walaupun hanya lewat WA untuk mengecek kesiapan dari menu yang akan kita sajikan

Yang ketiga yaitu mengajak semuanya untuk menyamakan persepsi bahwa keberhasilan pelaksanaan kegiatan bazar tersebut adalah hasil dari kerjasama semua pihak tanpa harus menonjolkan ego diri masing-masing sehingga kegiatan bazar tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Dan untuk itu  sebelum hari pelaksanaan bazar kami bersama siswa membuat kesepakatan tentang petugas penjaga stand dan petugas promosi. 

Dengan upaya-upaya yang sudah kita laksanakan tersebut maka kita dapat mencegah konflik atau mencegah sikap keegoisan muncul. Dengan begitu kegiatan yang yang sudah kita rencanakan  dapat berjalan dengan lancar dan sukses memang benar-benar bisa berjalan sesuai keinginan. Suatu keberhasilan dari kegiatan yang kita laksanakan tentunya bukan hanya hasil kerja keras kita sendiri tetapi ada tim atau kelompok lain yang membantu kita agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan target/keinginan yang diharapkan. Dan apabila kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses maka akan ada rasa kebanggaan tersendiri karena sudah terlibat dalam kesuksesan acara tersebut.

 

Bagaimana hasilnya?

Dengan upaya-upaya yang sudah kita laksanakan tersebut maka kita dapat mencegah konflik atau mencegah sikap keegoisan muncul. Dengan begitu rencana - rencana yang sudah kita susun dapat berjalan dengan lancar dan sukses memang benar-benar bisa berjalan sesuai keinginan. Suatu keberhasilan dari kegiatan yang kita laksanakan tentunya bukan hanya hasil kerja keras kita sendiri tetapi ada tim atau kelompok lain yaitu siswa dan orang tua / wali murid yang membantu kita agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan target/keinginan yang diharapkan. Dan apabila kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan sukses maka akan ada rasa kepuasan tersendiri karena sudah terlibat dalam kesuksesan acara tersebut

 

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Permasalahan/tantangan/situasi kompleks yang pernah saya hadapi adalah ketika saya menjabat sebagai kaur kurikulum dan pada saat itu awal terjadinya pandemi covid 19 di Indonesia sekitar akhir bulan Maret 2020 sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah dilaksanakan secara daring. Sebuah tantangan baru bagi sekolah kami karena pada saat itu  semua guru dituntut agar bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring sedangkan pada kenyataannya tidak semua guru paham dengan kebutuhan perangkat daring, mulai dari cara membuat kelas sebagai wadah kita membagikan tugas, cara mengajar secara virtual, bahkan menyiapkan perangkat pembelajarannya seperti video ataupun flayer yang berisi materi belajar siswa.

 

 Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Upaya yang saya lakukan saat itu adalah :

1.      Membuat kelas pembelajaran virtual ( awalnya kita menggunakan google classroom kemudian beralih ke TEAMS ) karena pada saat itu ada kebijakan dari pemerintah kota Surabaya agar semua sekolah di wilayah Surabaya untuk menggunakan Microsoft Office 365 dan setiap PTK dan peserta didik mendapatkan akun Microsoft Office 365.

2.      Mempelajari aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukan pembelajaran secara virtual seoerti Webex. Google Meet, Meet Teams, Zoom. Bekerjasama dengan guru TIK kami melakukan uji coba tentang penggunaan aplikasi – aplikasi virtual tersebut, karena aplikasi – aplikasi tersebut benar – benar baru bagi kami

3.      Membuat kegiatan pelatihan – pelatihan tentang pembuatan video pembelajaran seperti kinemaster, power point yang disave versi video.

Peluang dan kesempatan untuk membantu upaya saya tersebut adalah

1.      Dinas pendidikan kota waktu itu mengadakan pelatihan – pelatihan tentang fitur – fitur yang ada di Microsoft office 365 (tiap sekolah mengirimkan 2 guru untuk mengikuti pelatihan tersebut)

2.      Setelah mengikuti pelatihan tersebut perwakilan guru tersebut melaksanakan desiminasi ke guru – guru di sekolah asal, dan itu semuanya difaslitasi oleh pihak sekolah.

3.      Sekolah menfasilitasi dengan diadakannya pelatihan tentang pembuatan media interaktif (saat itu kita pelatithan tentang media interaktif Quzizz)

4.      IGI dari berbagai kota sering mengadakan pelatihan tentang persiapan kita menghadapi pembelajaran daring

 

 

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Pertimbangan-pertimbangan yang saya hadirkan dalam membuat keputusan antara lain :

1. Saya harus memetakan dulu aplikasi-aplikasi apa saja yang bisa dengan mudah dipelajari agar kebutuhan kegiatan belajar mengajar secara daring bisa terlaksana dengan hasil yang baik dan berjalan dengan lancar.

2. Saya harus mendiskusikan dengan kepala sekolah dan guru – guru koordinator kelas   tentang kelebihan dan kekurangan dari aplikasi-aplikasi tersebut dan apakah akan dengan mudah dipelajari oleh guru dan dapat segera digunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring.

3. Saya harus memetakan juga tingkat kemampuan guru dalam mengenal dan memahami aplikasi-aplikasi  tersebuat agar mereka dengan mudah belajar menggunakan aplikasi tersebuat dan dapat segera melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

4. Membuat jadwal kegiatan pelatihan terhadap teman-teman agar mereka semuanya dapat mengikuti keiatan tersebut.

Dengan pertimbangan- pertimbangan tersebut diharapkan para guru-guru akan lebih mudah dalam belajar memahami dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang akan mereka gunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring.

Informasi apa saja yang saya gunakan untuk memperkuat keputusan saya yaitu dengan adanya surat dari kemendikbud tentang kegiatan belajar mengajar yang harus dilaksanakan secara daring selama pandemi covid 19 maka berharapnya jika guru-guru sudah terbiasa dengan aplikasi-aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar secara daring maka kegiatan belajar mengajar secara daring dapat cepat dilaksanakan dengan optimal.

 

 

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Tindakan yang saya ambil yaitu segera menyusun jadwal pelatihan agar guru-guru bisa belajar tentang aplikasi-aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar secara daring. Semakin cepat guru-guru memahami aplikasi tersebuat makasemakin optimal kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring.

Hasil dari kegiatan tersebut yaitu guru-guru sudah mulai memahami bagaimana cara melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring walaupun masih dengan kemampuan yang minimal. dengan demikian kegitan belajar mengajar menggunakan metode daring bisa dilaksanakan sesuai harapan dari kemendikbud.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?

Pada tahun pelajaran 2021-2022  (saat ini juga )pada saat itu untuk pertama kalinya di sekolah dasar diadakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). ANBK itu sendiri bertujuan untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah. Adapun ANBK ini terdiri dari 3 instrumen utama yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survey Karakter (SK) dan Survey Lingkungan.Dan pada saat itu saya ditunjuk sebagai PROKTOR di SD TA’MIRIYAH sekaligus sebagai guru kelas 5 yang harus mempersiapkan siswa untuk mengikuti ANBK. Sedangkan tugas proktor adalah mengunduh aplikasi ANBK pada laman yang telah ditentukan sebelum pelaksanaan AN, melakukan instalasi aplikasi ANBK pada komputer proktor dan komputer klien untuk digunakan pada saat ANBK, melakukan login ke dalam laman ANBK untuk pengelolaan data peserta ANBK. Sebagai guru kelas 5 saya harus memperkenalkan ke siswa jenis –jenis soal AKM. Sebagai proktor itu termasuk hal – hal yang baru, begitu juga mempersiapkan model soal AKM yang tergolong baru bagi siswa.

Masukan atau umpan balik yang saya terima adalah saya bekerja sama dengan guru TIK selaku tim teknisi untuk melakukan persiapan – persiapan piranti yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ANBK dengan senantiasa berkoordinasi dengan tim IT dinas kota Surabaya.

Sebagai guru kelas 5 saya mendapatkan bimbingan dan masukan  dari trainer KPI dalam pembuatan soal ( literasi dan numerasi) dan akhirnya saya mendapatkan gambaran tentang jenis soal yang ada di AKM

 

Ketika saya mendapatkan masukan, maka saya dengan senang hati mencoba untuk belajar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan proktor AKM dan tentang pembuatan soal AKM agar pelaksanaan kegiatan AKM bisa berjalan dengan lancar dan siswa pun mempunyai bekal dalam mengerjakan soal AKM

 

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?

Yang pertama, saya sangat senang sekali ada yang memberikan masukan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tugas saya sebagai proktor dan masukan tentang pembuatan soal AKM. Dengan demikian saya bisa mengupgrade ilmu tentang IT dan jenis – jenis soal AKM

Yang kedua yaitu dengan sungguh-sungguh mengikuti sosialisasi tentang pelaksanaan AKM dan selalu memantau informasi tentang AKM di grup WA AKM yang dibentuk oleh dinas kota Surabaya selain itu juga saya memantau web AKM yaitu https://pusmenjar.kemdikbud.go.id baik tentang try out AKM maupun tentang soal AKM kelas.

Yang ketiga yaitu setelah mendapatkan pelatihan dari KPI maka saya dan teman – teman guru kelas 5 berusaha untuk membuat soal ulangan harian dengan jenis – jenis soal seperti yang ada di AKM. Pada awalnya terasa asing bagi siswa, lambat laun akhirnya siswa terbiasa dengan jenis soal tersebut.

Yang keempat dengan cara mengupgrade diri melalui media cetak/elektronik dan berdiskusi dengan teman sejawat jika menemukan kesulitan dalam pembuatan soal AKM

 

 

 

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Saya termasuk orang yang tidak tertib administrasi, sehingga dalam pembuatan soal  ada beberapa langkah yang sering saya lompati misalnya (pembuatan kisi – kisi soal). Misalnya saja sebenarnya dalam pembuatan soal AKM  ada langkah – langkah yang harus kita lalui yaitu :

Menentukan konten soal, menentukan jenis soal, menentukan proses kognitif, menentukan konteks soal dan mencari referensi soal AKM.

Untuk menyikapi hal tersebut maka saya melakukan hal yang diluar kebiasaan saya yaitu semakin aktif untuk mengikuti pelatihan – pelatihan pembuatan soal AKM ataupun dengan mencari informasi dari internet supaya terbiasa membuat soal AKM sesuai dengan langkah – langkah pembuatan soal AKM yaitu menentukan konten soal, menentukan jenis soal, menentukan proses kognitif, menentukan konteks soal dan mencari referensi soal AKM sebagai acuan. Walaupun saya merasa alur yang dilalui dalam pembuatan soal terlalu lama. Tapi dengan membuat soal sesuai dengan langkah – langkah tersebut mempermudah kita mengembangkan soal – soal AKM tersebut

 

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?

Setelah banyak belajar dari berbagai sumber hingga mengikuti pelatihan pembuatan soal AKM juga KKG yang diadakan di sekolah akhirnya ketika siswa kelas 5 melaksanakan penilaian harian sudah memakai soal – soal tipe AKM. Agar lebih  menarik soal – soal AKM tersebut saya tuangkan melalui media liveworksheet. Dalam media ini tersedia bentuk – bentuk soal AKM seperti pilihan ganda, menjodohkan, esai atau uraian, pilihan ganda kompleks dan isian atau jawaban singkat. Melalui media ini siswa kami lebih bersemangat dalam mengerjakan Latihan soal AKM apalagi kalau lembar kerjanya kita buat semenarik mungkin. Siswa dapat melihat nilai yang diperoleh dan bisa mengerjakan ulang sampai siswa benar – benar paham tentang materi tersebut

Dengan demikian proses yang saya lalui untuk bisa belajar mengembangkan diri dalam hal mengupgrade diri dalam hal pembuatan soal AKM yang digunakan dalam rangka persiapan siswa menghadapi AKM agar pelaksanaan ujian tersebut berjalan dengan lancar dan siswa diberi kemudahan dalam mengerjakan.

 

 

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

 

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?

Pada tanggal 28 Januari 2018 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengadakan olympiade Matematika (OMITS) tingkat nasional. Sekolah menunjuk saya sebagai penanggung jawab pendampingan siswa untuk mengikuti olympiade tersebut. Untuk mempersiapkan olympiade tersebut saya memilih beberapa siswa dari kelas 5 dan 6 sebanyak 6 siswa (atas masukan dari wali kelas) kemudian saya seleksi lagi untuk dipilih 2 siswa sebagai perwakilan sekolah. Saya memberikan latihan soal olympiade dari berbagai sumber yang saya ambil dari internet. Pengalaman saya sebagai tutor di salah satu Lembaga Bimbingan Belajar E Class yang ada di Sidoarjo menambah semangat saya untuk membagikan apa yang saya dapat untuk membimbing siswa – siswa yang tergabung dalam kelompok Olympiade sebelum pelaksanaan olympiade.

 

 

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Hal yang menjadi fokus pengembangan yaitu bagaimana cara mengajari siswa yang terpilih tersebut untuk menyelesaikan soal – soal yang sudah saya siapkan. Soal – soal tersebut saya ambil dari internet dan juga buku – buku olympiade yang saya punya. Soal – soal tersebut saya kelompokkan menjadi 3 level yaitu level rendah, sedang dan tinggi. Siswa secara kontinu dibimbing setiap hari (karena saat itu kami punya waktu kurang lebih sekitar 2 mingguan).

 

Cara membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan yaitu sebelum olympiade  berlangsung maka perlu adanya kesepakatan dengan siswa

yang menjadi wakil dari sekolah untuk senantiasa berlatih mengerjakan soal – soal olympiade selain di sekolah ada pembinaan juga di rumah pun tetap rutin untuk mengerjakaan soal olympiade yang saya tugaskan setelah pembinaan. Kesepakatan dengan siswa ini berkaitan dengan waktu lebih yang harus disediakan dalam mengerjakan latihan soal olympiade.

 

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Dukungan yang saya berikan adalah

·         Yang pertama kali saya lakukan adalah setelah terpilih 2 siswa sebagai wakil sekolah dalam kompetisi olympiade, saya meyakinkan kepada 2 siswa tersebut tentang kemampuan yang ada pada dirinya bahwa mereka mampu untuk berkompetisi

·         Yang kedua selalu memberikan motivasi kepada siswa yang terpilih untuk selalu tidak lelah dalam berlatih baik di sekolah maupun dirumah

·         Berkoordinasi dengan orang tua / wali murid siswa yang terpilih untuk mengarahkan siswa dalam belajar dan untuk senantiasa menjaga Kesehatan siswa

·         Memberikan pendampingan dalam drilling soal – soal olympiade secara kontinu dengan memberikan waktu yang khusus.

 

Hambatan yang saya temui adalah siswa belum terbiasa mengerjakan soal jenis olympiade yang memang tergolong rumit dan butuh penalaran yang lebih mendalam, apalagi ada beberapa soal olympiade yang disajikan dalam bentuk Bahasa Inggris.Selain itu hambatan yang saya dapatkan adalah kondisi Kesehatan siswa yang terganggu, begitu juga waktu pembinaan yang kadang kala terganggu oleh agenda kegiatan sekolah lainnya.

Hambatan lainnya adalah kerjasama dalam tim belum terbentuk dengan baik ( satu tim terdiri dari 2 siswa)

 

Upaya -upaya yang saya lakukan adalah dengan memberikan motivasi kepada siswa  yang mengikuti kompetisi dan menjelaskan bahwa siswa tersebut adalah orang yang dipilih sekolah dikarenakan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan yang teman – teman lainnya dan dapat bisa membawa nama baik sekolah .

 

Bagaimana hasilnya?

Hasilnya setelah melakukan pembimbingan dan pembinaan ke siswa tersebut, tim perwakilan SD Ta’miriyah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik walaupun belum berhasil dengan baik, tapi dari kompetisi itu sudah muncul rasa kerja sama dalam satu tim dan rasa percaya diri juga muncul. Dan juga menjadi pengalaman bagi siswa dan sekolah itu sendiri agar mempersiapkan segala sesuatu jauh – jauh hari atau pembinaan olympiade itu harus dilakukan secara kontinu tanpa menunggu adanya even karena pembinaan atau pendampingan itu ditujukan  kearah pemahaman dan pengetahuan siswa dalam menyelesaikan soal yang ada di olympiade itu bukan sekedar menang atau kalah dalam sebuah kompetisi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi Matematika Bab 1 Bilangan Pecahan

DOKUMEN REFLEKSI TINDAK LANJUT PILIHAN BELAJAR PMM

Lima Negara Pendiri ASEAN