Artikel Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif CGP Angkatan 8 Kota Surabaya

 





 Sepenggal Catatan buat kita

Membentuk karakter siswa tidaklah mudah

Karena mereka bukanlah mesin

Mesin bisa diprogram dengan cara instan

Sedangkan membentuk karakter siswa membutuhkan waktu yang panjang

Bisa jadi saat mereka lulus dari sekolah karakternya baru terbentuk

Kita tidak boleh kecewa jika mereka belum menampakkan karakter di sekolah

Tugas kita terus membimbing dengan sepenuh hati

Tanpa putus asa..

Tetap istiqomah membimbing mereka memiliki karakter yang baik

Tetap mengetuk pintu-pintu langit

Memunajatkan ke  sang pemilik hati

Sang Maha Penguasa yang bisa membolak balikkan hati

Yang bisa merubah hati manusia menjadi baik

Jadi…..tetap semangat dan jangan menyerah

#sebarkanbudayapositif

 

1. Latar Belakang

Fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan adanya penurunan Karakter anak-anak kita baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar.  Sekolah sudah berupaya menerapkan budaya positif tapi semua itu butuh Kerjasama dengan berbagai pihak, apalagi pada abad 21 ini pengaruh budaya luar dan lingkungan sangat berpengaruh merusak karakter generasi masa depan anak-anak. 

 

Dari sinilah , guru memiliki peranan penting dalam merancang sebuah strategi yang efektif dan berpihak pada murid untuk menentukan arah dan tujuan pendidikan agar murid tidak salah arah. Menurut saya, penerapan disiplin positif merupakan unsur utama dalam pencapaian tujuan pendidikan merdeka belajar karena penerapan disiplin positif dapat mendorong tumbuhnya karakter yang lebih kuat pada murid sesuai dengan profil pelajar Pancasila. 

 

2. Tujuan

Tujuan aksi nyata ini diantaranya yaitu:

1.       Menciptakan murid yang merdeka belajar dan mewujudkan profil pelajar pancasila.

2.       Menumbuhkan budaya positif.

3.       Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.

4.       Menumbuhkan budi pekerti.

5.       Mengajarkan murid mencari solusi dari suatu permasalahan

 

3. Rangkaian kegiatan

Aksi nyata budaya positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain:

1.       Berkoordinasi dengan kepala sekolah tentang pentingnya penanaman budaya positif di sekolah serta meminta izin untuk melakukan diskusi pada rekan sejawat.

2.       Membuat keyakinan kelas bersama dengan siswa di kelas. 

3.       Melakukan kegiatan diskusi  pada teman sejawat pada forum KKG kelas 2

4.       Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat membuat keyakinan-keyakinan kelas melalui kesepakatan di kelasnya masing-masing.

5.       Memantau, merefleksi, dan mengevaluasi kesepakatan kelas yang telah dibuat. 

 

4. Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata diawali dengan membuat keyakinan kelas bersama murid khusus murid kelas 2 E. Kegiatan ini diikuti oleh murid dengan sangat antusias dalam menuliskan dan menyakini nilai-nilai kebajikan untuk menciptakan disiplin positif terutama di kelas 2. Kegiatan selanjutnya yaitu diskusi tentang  Budaya Positif yang dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 26 Juli 2023 di SDN Tanah Kalikedinding 5 Surabaya. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh guru kelas 2. Kegiatan diskusi tentang budaya positif ini yaitu menginformasikan pemahaman tentang materi modul 1.4 budaya positif yang konsep utamanya tentang perubahan paradigma belajar, disiplin positif, kebutuhan dasar manusia, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

Kegiatan aksi nyata selanjutnya, yaitu saya akan mengajakan warga sekolah khususnya guru kelas agar dapat menerapkan  dalam membuat kesepakatan atau keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Selain itu juga mengajak untuk  mempraktikan posisi kontrol guru sebagai manajer dan menerapkan segitiga restitusi jika ada muridnya yang menemui masalah demi mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah.

 

5. Hasil dari Aksi Nyata

Hasil dari rangkaian kegiatan aksi nyata yang telah saya lakukan yaitu menumbuhkan pemahaman kepada rekan sejawat khususnya pendidik dan tenaga kependidikan  di sekolah mengenai penerapan budaya positif. Kegiatan dimulai dengan disiplin positif di lingkungan kelas dengan membuat keyakinan kelas yang disepakati bersama-sama. Selain itu juga mulai diterapkan disiplin positif dengan restitusi. 

Hasil dari aksi nyata ini belum bisa dilihat hasilnya karena masih berjalan beberapa hari dan pembentukan karakter siswa tidak bisa terwujud secara instan, perlu proses yang berkesinambungan dan perlu Kerjasama dengan warga sekolah. Yang perlu digarisbawahi adalah warga sekolah tersebut harus mempunyai visi yang sama dalam menerapkan budaya positif di sekolah.

 

6. Pembelajaran  yang didapat dari Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata modul 1.4 budaya positif ini, banyak pembelajaran yang saya dapatkan sebagai Calon Guru Penggerak yaitu salah satunya nilai kebersamaan. Karena kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan sendirian tanpa adanya dukungan dari pihak lain yaitu rekan sejawat. Dalam penerapan budaya positif di sekolah juga perlu adanya koloborasi dengan warga sekolah agar dapat tercipta dengan baik.Keilmuan yang saya dapatkan juga banyak terutama tentang penanganan masalah pada siswa melalui penerapan segitiga restitusi.

 

7. Rencana Perbaikan dan Pengembangan di Masa Mendatang

Rencana perbaikan dan pengembangan di masa mendatang diantaranya yaitu:

·         Mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat secara berkala.

·         Menempatkan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten dan berkelanjutan.

·         Menerapkan segitiga restitusi  pada masalah yang muncul.

·         Berkolaborasi dengan semua pihak terkait demi terciptanya budaya positif.

 

Dokumentasi

1.       Kegiatan Membuat Keyakinan Kelas

2.       Kegiatan Diseminasi dengan Rekan Sejawat

3.       Kegiatan Penerapan Segitiga Restitusi

 

 Bukti Aksi Nyata silahkan klik link berikut ini :

Aksi Nyata Budaya Positif

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Materi Matematika Bab 1 Bilangan Pecahan

DOKUMEN REFLEKSI TINDAK LANJUT PILIHAN BELAJAR PMM

Lima Negara Pendiri ASEAN